“Aku masih jadi istrinya…
tapi rasanya udah nggak diinginkan lagi.”

Bukan uang atau selingkuh, ternyata masalah RANJANG bisa jadi penyebab retaknya keharmonisan rumah tangga

Aku masih inget banget malam itu. Aku udah siapin semuanya. Anak-anak tidur lebih cepat. Aku semprot sedikit parfum lama yang dia dulu suka… pakai daster yang dulu selalu bikin dia semangat.

Aku peluk dia dari belakang sambil bisik, Yuk, cepetan tidur…

Tapi dia malah jawab pelan, Aku capek banget, ya… tidur duluan ya.

Hati aku… rasanya kayak diremuk pelan-pelan.

Bukan karena dia kasar. Bukan karena dia selingkuh.

Tapi karena dia berhenti… berhenti menyentuhku.

Berhenti mencari aku. Berhenti memandang aku sebagai perempuan yang menggoda.

Aku masih jadi istrinya. Tapi aku nggak merasa diinginkan lagi.

Dari situ aku mulai sadar...

Aku sempat mikir, apa ini emang takdir semua istri?

Jadi ibu rumah tangga, urus anak, urus rumah… Tapi kehilangan bagian kecil dari dirinya sendiri.

Aku nggak butuh pujian.
Aku cuma pengen…

Aku pengen jadi perempuan yang diinginkan lagi… Bukan sekadar status sebagai istri.

Aku tahu aku gak sendiri.
Banyak perempuan ngerasa kayak aku, tapi nggak ada yang berani cerita.

Karena masalah ranjang itu tabu.
Karena kita takut dibilang lebay.
Padahal dalam hati… kita ngerasa hampa.